Hanya 64 Persen Warga Jakarta Nyoblos Pileg
Setelah kerja marathon selama tiga hari, yakni 23-25 April, akhirnya KPU DKI Jakarta menyatakan rekapitulasi penghitungan suara selesai, Jumat (25/7) malam. Dari hasil penghitungan suara manual yang dilakukan tercatat dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 7.001.520, hanya 4.503.788 warga yang menggunakan hak pilihnya.
Memang total suara yang masuk hanya 4.503.788 dari total DPT 7.001.520. Artinya hanya 64,33 persen saja
Artinya keikutsertaan warga dalam pemilihan legislatif (pileg) hanya mencapai 64,33 persen. Angka tersebut jauh dari target KPU DKI yang mencapai 75 persen. Kendati demikian, keikutsertaan warga ibu kota kali ini tidak terlalu berbeda jauh saat pemilihan gubernur (pilgub) pada tahun 2012 lalu, yang juga mencapai 64 persen.
"Ya memang tidak sesuai dengan target tapi kami sudah berusaha untuk sosialisasikan," kata Sumarno, Ketua KPU DKI, Sabtu (26/4).
2 Staf Basuki Gagal Masuk DPRD DKIDikatakan Sumarno, keiikutsertaan warga dalam pesta demokrasi memang tidak pernah mencapai 100 persen. Target 75 persen yang tidak tercapai, dianggap sudah cukup rasional. Mengingat saat ini warga ibu kota sangat kritis dan cerdas dalam menentukan pilihannya.
"Memang total suara yang masuk hanya 4.503.788 dari total DPT 7.001.520. Artinya hanya 64,33 persen saja," ujar Sumarno.
Diakui Sumarno, pihaknya telah melakukan sosialisasi secara maksimal untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Namun semuanya dikembalikan ke masyarakat dan calon legislatif (caleg) dalam menyampaikan visi misinya. Ke depan dalam pemilihan presiden (pilpres) yang diadakan pada 9 Juli mendatang pihaknya juga akan terus melakukan sosliasasi. "Kita harapkan bisa bertambah partisipasinya saat pilpres nanti," harap Sumarno.
Dikatakan Sumarno, banyak aspek yang mempengaruhi perilaku politik warga Jakarta. Terlebih, kebanyakan orang sudah tahu politik dengan kecanggihan teknologi yang ada. Sosialisasi yang dilakukan seperti dalam bentuk tatap muka, membentuk relawan demokrasi untuk masuk ke dalam kantong- kantong pemilih, membuat poster, kerjasama di kalangan disabilitas, panti jompo, dan sosialisasi di kampus, sekolah, dan kelompok agama. Dari hasil penghitungan suara manual yang dilakukan oleh KPU DKI, PDIP mendapatkan suara terbanyak dengan perolehan mencapai 1.231.843 suara atau 27,15 persen.
Kemudian disusul oleh Partai Gerindra sebanyak 592.512 suara atau 13,06 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 452.224 suara atau 9,97 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera 424.400 suara atau 9,37 persen. Selain itu, Partai Golongan Karya mendapatkan 376.221 suara atau 8,29 persen, Partai Demokrat 360.929 suara atau 7,95 persen, Partai Hanura 357.011 suara atau 7,87 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 260.159 suara atau 5,73 persen, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) 206.117 suara atau 4,54 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 172.784 suara atau 3,81 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 60.759 suara atau 1,34 persen, dan PKPI 42.217 suara atau 0,93 persen.